No Widgets found in the Sidebar

Usaha warung tidak bisa dianggap sepele, karena membutuhkan pengelolaan keuangan yang baik. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui cara mengelola keuangan usaha warung berikut ini.

Usaha warung biasanya dijumpai dalam bentuk warung makan, warung sembako, warung makan dan masih banyak lainnya. Usaha warung sangat terkenal di Indonesia, sebagian besar usaha ini dijalankan oleh keluarga yang keberadaannya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat.

Besar atau kecil, usaha warung yang Anda kelola, mengatur keuangannya adalah suatu keharusan. Jangan remehkan pengelolaan keuangan karena cara mengelola keuangan toko kelontong, toko sembako, atau usaha stabil lainnya adalah hal utama agar toko berfungsi dengan baik.

Cara mengelola keuangan usaha kecil juga membutuhkan kedisiplinan dan ketelitian. Jika Anda tidak mengelolanya dengan baik, aliran keuangan kandang Anda bisa menimbulkan masalah. Stabil Anda mungkin mengalami kemunduran dan berakhir dengan kegagalan.

Agar toko yang Anda jalankan bertahan lama, maka dari itu sangat perlu bagi Anda untuk menerapkan manajemen keuangan yang baik.

Berikut beberapa tips dan cara mengatur keuangan usaha warung yang bisa Anda terapkan.

Contents

Tips dan Cara Mengatur Keuangan Usaha Warung

Tidak hanya pengelolaan keuangan saja, masih banyak komponen pendukung lainnya yang juga mempengaruhi kinerja toko Anda.

Namun tetap saja, hal yang paling mendasar dan utama adalah bagaimana mengelola keuangan sebuah bisnis dengan baik.

  1. Menentukan perencanaan penggunaan modal

Warung makan merupakan tempat yang sering dijumpai saat ini. Cara mengelola keuangan tempat makan juga harus dilakukan dengan perencanaan modal.

Walaupun Anda memulai dari yang kecil, tentunya modal yang dibutuhkan tidak sedikit. Modal yang dibutuhkan juga banyak, tidak hanya 1 atau 2 juta. Oleh karena itu, sangat penting untuk merencanakan penggunaan modal.

Dengan modal beberapa juta, apa saja yang perlu anda beli untuk memulai usaha warung, jika sudah tersedia tempat berjualan, maka anda perlu menyiapkan produk atau alat usaha untuk berjualan.

Alat bisnis yang sering dibutuhkan untuk bisnis toko biasanya adalah etalase (harga etalase juga tidak murah) dan produknya hanya sesuai dengan toko yang harus Anda buka.

Saat masih dini, jangan melebih-lebihkan untuk membeli produk yang akan dijual, mulailah dari awal sedikit lalu ikuti perkembangan jumlah konsumen.

Dalam penggunaan modal usaha, Anda harus banyak memantau dan mengevaluasi untuk melihat apakah modal sudah kembali atau belum.

  1. Lakukan Pemisahan Keuangan Pribadi dan Usaha

Cara mengelola keuangan usaha warung bisa Anda terapkan dengan memisahkan keuangan pribadi dan keuangan usaha toko.

Pemisahan keuangan dilakukan agar uang pribadi tidak bercampur dengan uang usaha toko. Terkadang beberapa pemilik warung sengaja membeli barang untuk keperluan pribadi dengan menggunakan uang toko.

Hal itu tidak boleh dibiarkan, karena uang yang diperoleh dari usaha tersebut tidak dapat digunakan untuk kebutuhan pribadi. Penghasilan dari usaha tersebut harus dikembalikan lagi agar hasil investasinya bisa dijual keesokan harinya.

Jika Anda terlalu sering dan ceroboh dalam menggunakan uang untuk kebutuhan pribadi, maka dapat mengganggu kestabilan keuangan bisnis. Oleh karena itu, sangat perlu adanya pemisahan antara uang untuk keperluan pribadi dan uang untuk usaha.

  1. Mencatat semua pemasukan dan pengeluaran warung

Pencatatan pendapatan dan pengeluaran dirancang untuk dapat memantau hasil pendapatan setiap hari, apakah Anda untung atau rugi.

Penjualan pendaftaran tidak semuanya menyeluruh, apalagi jika hanya toko kecil, terkadang hanya diterima langsung tanpa didaftarkan terlebih dahulu.

Ini terjadi karena manajemen belum dilaksanakan, jadi lebih penting ada yang membelinya. Mereka juga harus melakukan pencatatan berapapun nominal yang diterima atau dikeluarkan.

Cara mengatur keuangan usaha warung dengan mencatat semua transaksi baik pengeluaran maupun pemasukan ini terbukti ampuh.

Jika Anda terbiasa melakukan pencatatan secara manual, Anda bisa membuat daftar nama barang, lalu di samping Anda bisa mencatat berapa yang terjual, tulis angka atau baris.

Dan jika Anda tidak terbiasa melakukan pencatatan secara manual dan menginginkan sesuatu yang praktis dan bersih, Anda bisa menggunakan aplikasi akuntansi yang bisa Anda unduh melalui Play Store atau AppStore.

Anda harus membuat catatan sebersih dan selengkap mungkin agar lebih mudah dibaca dan juga dapat Anda gunakan sebagai referensi untuk pengembangan bisnis.

  1. Tentukan persentase keuntungan Warung tersebut

Cara lain mengatur keuangan usaha warung Anda adalah dengan memiliki tujuan untuk kemajuan usaha warung Anda yaitu persentase keuntungan.

Sasaran persentase keuntungan untuk setiap bisnis yang stabil berbeda. Tapi setidaknya Anda masih ingin mendapatkan 100% atau minimal 50%. Dari keuntungan uang yang Anda dapatkan, Anda harus membaginya untuk keperluan lain selain mengembangkan bisnis Anda.

Misalkan Anda menggunakan perkiraan persentase bagi hasil:

  • 5% keuntungan untuk sedekah.
  • Keuntungan 30% untuk disimpan di rekening tabungan.
  • Keuntungan 45% untuk mengembangkan bisnis yang stabil.
  • 10% dari keuntungan untuk membayar hutang (jika ada, bisa digunakan untuk menabung atau memperluas usaha warung).
  • Keuntungan 10% untuk penggunaan pribadi.

Persentase di atas hanyalah contoh referensi, Anda juga dapat menentukan sendiri persentase mana yang Anda gunakan.

Mengapa bagian kebutuhan pribadi lebih kecil? Tidak masalah, yang terpenting adalah keuntungan utama untuk pengembangan kandang.

  1. Rencanakan untuk menghasilkan keuntungan

Perencanaan sangat diperlukan dalam sebuah bisnis. Salah satu cara mengelola keuangan usaha warung adalah merencanakan keuntungan.

Anda tidak mau keuntungan warung yang semakin banyak. Tentunya semua pemilik toko ingin mendapatkan keuntungan karena ini adalah tujuan utama memulai bisnis.

Lalu perencanaan seperti apa yang bisa dilakukan? Anda harus memiliki rencana strategis agar konsumen tetap menjadi pelanggan setia Anda.

Strategi yang paling efektif untuk menarik konsumen adalah harga, ada selisih harga sedikit, tetapi konsumen mudah berpindah. Oleh karena itu, harga produk yang Anda jual sebaiknya tidak terlalu mahal, lebih moderat dan terjangkau oleh konsumen.

Strategi lainnya adalah Anda dapat memberikan voucher, promo, diskon, bonus atau layanan antar. Strategi ini biasanya diberikan jika konsumen membeli produk di warung dalam jumlah yang sangat banyak atau melebihi batas minimal pembelian.

  1. Buat Stand Monitor Untung dan Rugi

Memantau untung dan rugi memang perlu Anda lakukan. Dengan memantau Anda dapat melihat apakah sesuatu menyebabkan kerugian atau meningkatkan keuntungan.

Cara mengelola keuangan usaha sembako, warung makan atau toko lainnya dengan memantau untung rugi dilakukan agar keuangan tetap stabil dan tidak mengalami kerugian.

Anda dapat mencatat keuntungan dan kerugian yang diterima sehingga Anda dapat mengevaluasi bagian atau produk mana yang paling banyak menyebabkan kerugian atau meningkatkan keuntungan.

Kemudian cari solusinya, lalu terapkan strategi untuk mengatasi atau meminimalisir hal tersebut agar tidak terjadi di bulan-bulan berikutnya karena merugi. Dan juga bagaimana strategi untuk mempertahankan keuntungan yang telah didapat.

Jika Anda untung, jangan berpuas diri dan jika Anda rugi, jangan mudah menyerah dan tetap semangat.

  1. Meminimalkan Stock Barang atau Produk yang Dijual

Barang yang akan dijual sangat sedikit, Anda juga harus menentukan berapa banyak stok yang harus disimpan. Menimbun barang terlalu banyak akan menyebabkan uang Anda tersendat walaupun nantinya stok barang tersebut habis terjual.

Namun akan lebih baik jika Anda menagih barang tersebut sesuai dengan jumlah permintaan dari konsumen yang telah menjadi pelanggan setia Anda.

Sehingga barang akan cepat laku, selain disimpan terlalu lama juga tidak baik dan menjadi basi terutama untuk bahan makanan atau makanan instan. Jika produk tahan lama, seperti alat pembersih atau dapur, bisa bertahan lebih lama.

Sebagai contoh produk mi instan, jika Anda berasumsi ada dua jenis mi goreng dan sosis saat Anda menjualnya, perhatikan mana yang lebih cepat keluar dan lebih laku. Dari situ Anda bisa menyimpulkan saham mana yang harus ditingkatkan.

  1. Hindari debt collector

Cara mengatur keuangan usaha warung bisa mudah jika konsumen tidak menjadi pemilik usaha warung.

Pembayaran tersebut dilakukan dengan tujuan agar pencatatan keuntungan dan kerugian dari pendapatan tersebut dapat terlihat dengan jelas. Jika Anda memberikan pembayaran kredit atau piutang kepada konsumen, Anda akan kesulitan mencatat pendapatan.

Selain itu, jika harus mengembalikan investasi, maka akan terhambat karena pendapatan yang seharusnya diterima malah jatuh tempo. Jika Anda hanya memiliki sedikit hutang dan Anda memiliki tanggung jawab, tidak apa-apa.

Namun jika yang Anda berutang sepertinya tidak ada tanggung jawabnya, jangan dilakukan, aliran keuangan Anda bisa terganggu bahkan mengganggu nantinya.

  1. Kelola Utang dan Piutang Warung

Lokasi pendirian usaha yang stabil juga berpengaruh, di dekat daerah padat penduduk biasanya juga akan banyak debitur. Memang hal ini sering atau biasa terjadi, namun Anda harus bisa membatasinya agar tidak mengganggu pengelolaan keuangan bisnis Anda yang baik.

Jika konsumen terpaksa berutang kepada pemilik warung, maka cara mengatur keuangan usaha warung harus diperinci dan diperjelas.

Bijaklah dalam memberikan kredit, jangan asal-asalan karena dampaknya tidak baik untuk bisnis Anda.

Sedangkan jika hutang yang dimaksud adalah hutang usaha, ada baiknya jika anda membutuhkan hutang tersebut untuk mengembangkan usaha anda. Tetapi pikirkan baik-baik tentang kemampuan Anda untuk membayar jika hutang Anda sepadan.

Jika kemampuan membayar Anda tidak lebih baik, hindari saja utang untuk menyelamatkan bisnis yang telah Anda dirikan. Sabar saja dengan keuntungan yang anda dapatkan, simpan dan simpan, jika sudah terkumpul bisa anda gunakan untuk mengembangkan usaha anda.

  1. Terapkan Metode First In First Out

Cara mengelola usaha dagang dengan metode First In First Out atau FIFO merupakan metode penjualan yang berguna untuk meminimalisir barang rusak.

Cara ini berarti barang yang masuk duluan juga harus keluar duluan. Selain itu, barang yang Anda jual memiliki tanggal kedaluwarsa dan mudah rusak.

Untuk mengurangi risiko tersebut, kurangi juga jumlah kelebihan stok barang.

Dalam pengelolaan usaha pemasangan, yang terpenting diantara tips atau cara mengatur keuangan usaha pemasangan di atas adalah seberapa konsisten dan sabar anda dalam pengelolaannya.

Anda juga harus berhati-hati untuk membuat catatan terkecil sekalipun. Dan jangan lupa lagi, jangan gegabah atau ceroboh dalam menggunakan uang trading.

Sekian pembahasan kali ini tentang cara mengatur keuangan usaha sembako, semoga bermanfaat dan membantu anda dalam mengelola usaha sembako anda.

Jika ada yang kurang dimengerti atau ada pertanyaan, silahkan tinggalkan komentar atau pertanyaan pada kolom yang tersedia.

Kelas pengetahuan

By Maximal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *