Inggris sekarang tengah diterpa krisis bahan bakar minyak (BBM). Ternyata, Brexit menjadi penyebab utama negeri Ratu Elizabeth II ini mengalami krisis bensin dan energi. Sejak Inggris memisahkan diri dari Uni Eropa atau disebut Brexit, Inggris diperkirakan mengalami kekurangan sopir truk dari 60.000 hingga 100.000 sopir. Sopir truk tersebut untuk mengangkut barang berat termasuk di dalamnya BBM.
Hal itu juga di gambarkan dengan, survei RHA yang di laksanakan pada bulan Juni lalu. Brexit menjadi penyebab utama kekurangan sopir. Survei itu di isi oleh 600 peserta, dengan 58% responden membongkar Brexit penyebab utamanya.
Baca Juga: Andy Robertson Berambisi Mengakhiri Kariernya Sebagai Pemain Liverpool
“Ketidakpastian Brexit memaksa banyak pengemudi untuk kembali ke negara asal mereka (UE),” kata survei itu.
Keadaan menjadi lebih parah dengan adanya pandemi, sekitar 25.000 pekerja di sebut tidak kembali ke Inggris. “Pandemi telah menyemangati pengemudi HGV UE untuk kembali ke negara asal mereka (UE), dan beberapa pengemudi Inggris yang sudah tua mengambil pensiun dini,” ungkap Driver Require.
“Brexit telah memperparah tren ini dengan semakin mengasingkan pekerja asing UE. Hal itu menyebabkan lebih banyak pengemudi dari UE mencari pekerjaan di daratan Eropa dan sopir Inggris juga mencari pekerjaan lain,” tambah laporan itu.
Inggris Krisis BBM, Timbulkan Kepanikan Masyarakat
Karena di perkirakan kekurangan sopir truk untuk memenuhi BBM kendaraannya, menimbulkan kepanikan di masyarakat untuk berbondong-bondong membeli bensin.
Di kutip dari The Guardian, sebagian perusahaan minyak juga memperingatkan akan adanya kekurangan BBM. Perusahaan migas BP, mengatakan 100 pom bensinnya kekurangan bensin dan terpaksa di tutup. Direktur Eksekutif Asosiasi Pengecer Bensin (PRA), Gordon Balmer juga mengatakan beberapa lokasi mengalami penundaan pendapatan bensin, terutama di London dan tenggara Inggris.
Menteri Lingkungan Inggris Eustice mengatakan bahwa kekurangan pengemudi bukan situasi sulit besar. Ia mengungkap kelangkaan bensin ini disebabkan karena panic buying. Tetapi, antrian di SPBU Inggris tetap ada dalam beberapa hari terakhir. Saat di selidiki, beberapa orang mengaku membeli bensin karena takut akan ada kekurangan pasokan bensin ke depannya.
Alhasil, sebab banyaknya orang ramai-ramai membeli bensin. Ratusan pom bensin memberlakukan batasan transaksi bensin. Jadi, optimal membeli bensin 30 pound sterling per orang.